Kangen Anak Istri? Telpon Saja (Membahas Layanan Seluler di New Zealand)

Pagiku cerahku, matahari bersinar…
Kugendong tas merahku, di pundak…
Selamat pagi semua, kunantikan dirimu…
Di depan kelasmu, menantikan kami…

Guruku tersayang, guru tercinta…
Tanpa dirimu, apa jadinya aku…
Tak bisa baca tulis, mengerti banyak hal…
Guruku terima kasihku… dst

Hayooo, siapa yang tau lagu ini? Sound track Laskar Pelangi yang dinyanyikan para peserta AFI berjudul Terima Kasih Guruku ini mengalun merdu di hape saya. Berarti istri saya mengirimkan SMS dari Indonesia.

“Aslmwrwb.Sayang lg apa?Masih bobo yah?Dedek Kheira lagi rewel,ga tahu knp.Dia mau bilang kangen ama ayah.Dedek Kheira titip peluk dan cium sayang buat ayah.Love you…”

Sender:
Aa Anny
+628571xxxxxxxx
Received:
20:24:57
03-01-2010

Komunikasi selalu mengalami perubahan ke arah yang lebih baik dari waktu ke waktu, itulah yang saya rasakan. Kalau pada jaman saya STM dulu masih surat-suratan, maka kuliah sudah mulai menggunakan email dan hape.
Begitu juga dengan komunikasi antara New Zealand dan Indonesia. Pada awal-awal di sini saya menggunakan Vodafone untuk menjalin komunikasi dengan keluarga di Indonesia karena pada saat itu memang masih belum ada operator lain untuk GSM. Kalaupun CDMA hanya ada Telecom.
Begitu ada Two Degrees dilaunching, maka saya pun beralih ke operator baru ini karena tarif telepon dan SMS yang jauh lebih murah. Tarif SMS Vodafone ke luar negeri adalah 25 cents, kalau Two Degrees 9 cents, kalau lokal Vodafone 20 cents, Two Degrees tetap 9 cents (tapi dapat 100 SMS gratis tiap bulan ke semua operator di New Zealand, jadi yang 9 cents baru berlaku kalau 100 SMS gratisnya sudah habis).
Tarif telepon pun sangat berbeda jauh, Two Degress menawarkan 22 cents/menit untuk telpon sedangkan Vodafone saya tidak tahu berapa persisnya, tapi untuk $10 hanya bisa telpon sekitar 3-5 menit. Untuk saat ini, saya tidak begitu khawatir jika harus menelpon ke Indonesia dengan operator baru ini. Suaranya jernih, tak ada delay time yang sangat panjang seperti di Telephone Card yang ditawarkan Vodafone.

Keunggulan Vodafone untuk saat ini adalah banyaknya tersedia 3G Access, Telephone Card semacam Super Buss Asia, V-Card dan masih banyak lagi yang menawarkan $10 bisa menelpon sekitar 75 menitan. Tapi masalah kualitas suaranya? Sangat buruk sekali dan biasanya kalau menelpon harus seperti orang bertengkar. Delay timenya terasa sangat mengganggu sekali. Sungguh tidak nyaman.
Harga perdana SIM Card masing-masing operator ini juga berbeda sangat jauh. Kalau harga SIM Card Vodafone baru $35 maka untuk Two Degrees ada beberapa pilihan dari yang $2, $20 dan $30. Akhirnya saya pilih yang $2.
Keunggulan Two Degrees menurut saya adalah kualitas pelayanan yang cukup baik, tarif yang murah memberikan wacana baru untuk competitor lain dan kemudahan untuk swap over ke nomor lama kita.
Jadi begini, saya punya nomor Vodafone dimana kebanyakan teman-teman saya mengenal nomor ini. Maka Two Degrees memberikan fasilitas swap over untuk mereplace nomer lama kita tersebut menjadi pelanggannya. Artinya kita memiliki nomor yang sama, tapi berubah operator yang semula nomor itu milik Vodafone akhirnya menjadi milik Two Degrees.
Prosesnya pun cukup singkat, kurang dari satu hari melalui pendaftaran telepon atau online. Dari berita terakhir kemarin, sejak 4 bulan launching, Two Degress telah mengganti sekitar 27.000 nomor Vodafone menjadi Two Degrees. Sebuah angka yang cukup besar dengan penduduk hanya 4,3 juta jiwa dalam satu negara.

Posting Terkait

Diberdayakan oleh Terjemahan Berhitung Biaya Kuliah di New Zealand dan Serba-Serbi Proses Pendaftaran Kuliah di New Zealand

Hayoo…, siapa yang mau kuliah di New Zealand? Tulisan ini akan mengulas besaran biaya yang dibutuhkan untuk kuliah di New Zealand (dengan catatan pola hidup mahasiswa Indonesia yang pada umumnya hemat diterapkan di sini).

Biaya-biaya yang ada di sini diperhitungkan berdasarkan nilai Rupiah (Rp) dan New Zealand Dollar (NZ$). Untuk mengetahui besaran rate NZ$ terhadap IDR silakan buka link ini.

Tulisan ini memiliki beberapa keterbatasan, antara lain:

  1. Tidak menghitung secara detail biaya visa, pasport, visa dan semua administrasi saat persiapan berangkat dari Indonesia, kecuali biaya deposti (bank statement), mudah-mudahan bisa saya tulis di postingan berikutnya.
  2. Tulisan ini hanya menghitung biaya-biaya primer yang biasanya harus dibayarkan pada saat proses memulai dan selama proses studi berlangsung.
  3. Perhitungan biaya berdasarkan angka kasar dan bukan detail perbiaya, tapi hanya perkiraan global setiap item pengeluaran.
  4. Perhitungan biaya adalah untuk level Diploma dan Strata 1.
  5. Dan beberapa keterbatasan lainnya.

Secara umum tuition fee atau biaya pendidikan di New Zealand dibayarkan setiap tahun. Hal ini berbeda dengan di Indonesia yang dibayarkan setiap semester.

Biaya persiapan berangkat

  1. Biaya ini meliputi biaya pengurusan pasport, visa dan dokumen-dokumen lainnya sekitar Rp.5.000.000,00. Ada juga biaya test IELTS dan TOEFL yang berkisar sekitar 2-2,5 juta rupiah. Hasil test kemampuan bahasa Inggris ini agar bisa masuk di departemen imigrasi New Zealand sekitar 500 point untuk TOEFL dan 5 untuk IELTS (dengan standar ini calon pelajar memiliki peluang untuk mendapatkan VOC (Variation of Condition) yang memungkinkan pelajar bekerja part time 20 jam perminggu sembari belajar.Hasil test IELTS/TOEFL harus memenuhi standar minimal dari lembaga pendidikan yang ingin dijadikan tempat belajar. Kebanyakan lembaga pendidikan di sini juga melakukan test mandiri untuk mengetahui kemampuan bahasa Inggris dari international student. Jika dari hasil tes bahasa Inggris kemampuan calon pelajar dianggap sudah mencukupi meskipun dengan nilai TOEFL/IELTS di bawah standar yang mereka tetapkan, maka biasanya pelajar tersebut akan tetap diterima untuk menjadi siswa lembaga pendidikan tersebut. Biaya tiket pesawat dan membayar fiskal diperkirakan sekitar NZ$2.000.
  2. Biaya deposit (bank statement), ini merupakan dana jaminan yang harus disediakan oleh penyedia dana bagi calon pelajar yang akan dikirim belajar ke negara tujuan. Bentuknya biasanya adalah berupa surat pernyataan dari bank bahwa penanggung dana pendidikan memiliki biaya yang mencukupi selama pelajar yang di negara tujuan bagi siswa terkati. Besarnya biaya deposit ini jika kita hitung kasaran berkisar antara NZ$1.300/bulan. Jadi misalkan kita belajarnya adalah 11 bulan, maka tinggal mengalikan saja. Ada beberapa trik yang kadang digunakan oleh beberapa orang tua. Keterbatasan dana setelah membayar biaya kuliah di lembaga pendidikan di New Zealand akhirnya melahirkan ide untuk meminjam uang orang lain beberapa hari untuk disimpan di rekening terkait kemudian membuat bank statement. Setelah bank statement dan visa selesai uang dikembalikan kembali. Kalau Anda mengalami masalah ini, silakan mencoba. Tapi harus hati-hati karena jika ketahuan akan menimbulkan beberapa masalah tentunya.

Biaya pendidikan di lembaga pendidikan di New Zealand

Penjelasan berikut ini memberikan gambaran kasar berapa kira-kira biaya pendidikan yang Anda butuhkan saat belajar di New Zealand.

  1. Medical and travel insurance fee, Setiap lembaga pendidikan di New Zealand dan departemen imigrasi negara setempat mewajibkan calon siswa untuk memiliki medical and travel insurance fee. Tarifnya berbeda-beda, untuk yang paling murah berkisar NZ$300 untuk satu tahun, ini untuk yang paket light.
  2. Tuition fee (biaya pokok pendidikan), biasanya dibayarkan dimuka saat pembelajaran belum dimulai untuk satu tahun masa pendidikan. Besarnya biaya tergantung dari jenis jurusan/course yang akan kita ambil. Untuk teknik dan seni rata-rata di atas NZ$17.000. Untuk bidang Science dan bisnis rata-rata di atas NZ$14.000. Untuk lebih detai silakan menghubungi lembaga pendidikan terkait.
  3. Non-tuition fee (biaya ekstra bukan biaya pokok pendidikan), text book and supplies, ini biasanya meliputi buku paket, fasilitas ruangan, laboratorium, software dan beberapa kebutuhan lainnya yang disediakan oleh lembaga pendidikan terkait. Biaya dihitung pertahun dengan besaran lebih dari NZ$500/tahun. Berikut contoh biaya pendidikan di Massey University.
  4. Living cost (biaya hidup), biaya ini meliputi biaya sewa apartment/flat, listrik, internet access, telekomunikasi, makan, rekreasi dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Besaran biaya ini tergantung dari pola hidup kita selama belajar di negara tersebut. Secara umum untuk student Indonesia yang masak sendiri living cost sebesar NZ$800 saya rasa mencukupi. Biaya flat (termasuk power dan internet access) biasanya dikeluarkan perminggu minimal di atas NZ$140/minggu, biaya makan tergantung dari kita, apakah masak sendiri atau jajan. Kalau masak sendiri kita bisa berhemat, NZ$60 cukup untuk seminggu, biaya telpon hape sekitar NZ$30/bulan. Tapi jika Anda mengikuti pola gaya hidup New Zealand, maka silakan lihat perhitungan mereka di sini.

Kerja part time, bisakah menutupi living cost di sini?

Pertanyaan ini sering diajukan oleh beberapa pembaca. Jawabannya adalah relatif, tergantung bagaimana pola hidup siswa selama berada di New Zealand.

Jika dihitung, jatah maksimal kerja part time kita adalah 20 jam/minggu dengan rate gaji minimal NZ$12.50/jam maka kita bisa memperkirakan berapa penghasilan kita dan berapa pengeluaran perminggu yang harus kita keluarkan. Kadang-kadang beberapa student bekerja lebih dari 20 jam yang diijinkan. Untuk hal ini harus ekstra hati-hati karena kita harus memenuhi angka kehadiran minimal 80% dari total kehadiran selama proses belajar mengajar. Tugas kuliha juga tidak boleh terbengkalai.

Itu dulu tulisan saya, jika membutuhkan informasi lebih jauh, jangan ragu-ragu untuk menghubungi saya. Click Contact Us saja. Mudah-mudahan bermanfaat. Terimakasih

Posting Terkait

Belajar tentang Student Loan dari Negara-negara Maju

Inilah kenyataan, bahwa mahasiswa yang di sela-sela kuliahnya nyambi kerja mayoritas adalah mahasiswa dari kalangan ekonomi yang pas pasan. Walau tak menutup kemungkinan, bahwa ternyata ada juga beberapa teman mahasiswa dengan ekonomi yang mendukung juga ikut bekerja paruh waktu (part time). Bisa jadi untuk pengalaman, hasilnya ditabung, atau sekedar menambah uang saku.


Mahasiswa dengan kondisi ekonomi pas-pasan ini masih bisa bersyukur karena sebenarnya ada ribuan siswa-siswa kita di Indonesia yang memiliki tekad kuat untuk melanjutkan pendidikan akan tetapi tidak bisa menjadi kenyataan karena tidak adanya biaya. Belum adanya sistem pembiayaan di sistem pendidikan Indonesia secara integral yang memberi kesempatan kepada para pelajar ini seakan menjadi penghalang negara ini menjadi maju.

Banyak dari siswa-siswa ini yang mencoba mengajukan beasiswa, jika beruntung mereka bisa mendapatkannya. Tapi jika tidak, impian untuk melanjutkan kuliah akhirnya sirna.

Student Loan di Negara-negara Maju, Berkembang dan di Indonesia?

Beberapa negara maju rata-rata telah memiliki sistem pembiayaan yang cukup terintegrasi sehingga memberikan kesempatan warganya yang kurang mampu secara ekonomi untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Sistem pembiayaan pendidikan dengan Student Loan atau pinjaman belajar adalah salah satu yang umum dipakai di negara-negara maju.

Beberapa negara seperti The United Kingdom, Selandia Baru, Amerika, Australia, Canada, Norwegia, Irlandia, India, Jerman, Swedia dan Denmark adalah beberapa contoh negara yang masih secara aktif menjalankan program student loan. Jika kita lihat dari grafik di atas, tingkat penetrasi siswa yang mendaftar ke perguruan tinggi dengan pembiayaan melalui student loan, maka Canada adalah yang paling tinggi. Negara-negara berkembang seperti Thailand, Philipina dan Malaysia juga aktif memberikan student loan kepada siswa-siswanya.

Berikut ini adalah beberapa link-link yang bisa kita pelajari tentang skema student loan ini:
Kebanyakan dari student loan di atas sistem pembiayaannya diatur oleh Kementerian atau Departemen Pendidikan di masing-masing negara. Ini artinya pasokan dana jelas pemerintah mengambil peran aktif dalam mencerdaskan rakyatnya. Untuk lebih jelasnya tentang sistem pengajuan, proses mendapatkannya dan sistem pembayaran kembali student loan, silakan klik link-link di atas.

Lalu bagaimana di Indonesia? Saat ini pemerintah belum memberikan ruang sistem macam ini untuk dijalankan di Indonesia. Sepertinya baru Sampoerna Foundation adalah satu-satunya lembaga yang memberikan pelayanan terbaik untuk bagi siswa/mahasiswa yang ingin mengajukan Student Loan pada saat ini.

Masyarakat Indonesia memang masih sangat sulit untuk mendapatkan student loan karena masih terbatasnya jumlah lembaga yang memberikan layanan ini. Bukan apa-apa, ini karena siswa-siswa dan para mahasiswa di Indonesia terbiasa disuapi gratis dengan beasiswa oleh lembaga-lembaga donor baik dari luar negeri atau dari pemerintah dan lembaga swasta dalam negeri. Media massa, seperti majalah, koran dan internet pun belum memberikan pencerahan dalam hal ini.

Student loan memang bukanlah cara pembiayaan terbaik untuk melanjutkan pendidikan karena setelah selesai studi mahasiswa diharuskan mengembalikan dana yang dipinjam selama kuliah. Hal inilah yang kerap menimbulkan permasalahan. Di beberapa negara maju seperti New Zealand, beberapa mahasiswa yang telah menyelesaikan pendidikan dengan sistem pembiayaan student loan justru kemudian hengkang dari negaranya untuk bekerja di luar negeri untuk membayar cicilan student loan-nya.

Pertanyaan berikutnya, seperti apakah sistem student loan yang cocok untuk diterapkan di Indonesia?

Data Pribadi Andoyo dan Eflita Meiyetriani

DATA PRIBADI:

Nama lengkap: Andoyo, S. Pd
Tempat tanggal lahir: Blora, 22 Pebruari 1983
Status: Sudah menikah (6 April 2008)
Nama Istri: Eflita Meiyetriani, SKM
Anak: Insya Allah, sekarang lagi hamil
Alamat: 4/19 Drummond Street Mount Cook Wellington New Zealand

Pendidikan:
SD Negeri Sumberejo Kec. Japah – Blora
SLTPN 1 Japah Blora
SMKN 1 Blora
Universitas Negeri Semarang, Fakultas Teknik Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan (2001-2006)

DATA ISTRI:
Nama: Eflita Meiyetriani, SKM
Tempat tanggal lahir: Padang, 24 Mei 1983
Pendidikan terakhir: Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Saat ini kami berdua sedang melanjutkan pendidikan di New Zealand, bagi teman-teman yang ingin berkomunikasi dengan saya silakan kontak saya di:

Email, Facebook dan Frienster:

  1. andoyo_andoyo@yahoo.com
  2. andoyo_andoyo@hotmail.com
  3. andoyoandoyo@gmail.com
  4. Facebook di http://www.facebook.com.
  5. Friendster di http://www.friendster.com.

Anda juga mengunjungi website kami di:

  1. http://andoyoanny.blogspot.com
  2. http://naked-traveling.blogspot.com
  3. http://download-cheap.blogspot.com
  4. http://selandiabaru.blogspot.com
  5. http://andoyoandoyo.multiply.com

Kuliah di New Zealand, Universitas dan Polytechnic Terkemuka di New Zealand (North Island)

Ada beberapa penyedia layanan pendidikan jika kita berkeinginan untuk kuliah di New Zealand. Beberapa yang akan kita bahas kali ini adalah beberapa universitas, polytechnic dan sekolah yang tersedia di North Island New Zealand.

Untuk lebih baiknya saya membaginya dalam dua kategori besar, yaitu Polyctechnic dan Universitas. Kedua-duanya sama-sama lembaga pendidikan tapi arah pendidikannya berbeda. Polytechnic lebih cenderung ke arah praktis secara langsung sehingga siap terjun langsung ke dunia kerja dan universitas lebih banyak bersifat teoritis. Untuk kualitas masing-masing lembaga pendidikan ini silakan lihat di New Zealand Qualifications Aucthority (NZQA).

Polyctechnic di New Zealand (North Island)

Berikut ini adalah beberapa listing Polyctechnic yang bisa Anda kunjungi sebagai referensi untuk melanjutkan pendidikan.

  1. Wellington Institute of Technology (Weltec), ini termasuk polytechnic favorit di sub urban Petone dan dalam kota Wellington New Zealand. Setahu saya juga tersedia kampus di Auckland. Ada banyak jurusan tersedia untuk Anda jika Anda berminat mulai dari IT, Culinary, Cookery, Engineering, Art, dan masih banyak lagi. Menurut saya ini sangat lengkap.
  2. Whitirea Community Polyctechnic, ini adalah Polytechnic unggulan juga. Kampusnya ada di Auckland dan Porirua (Wellington).
  3. Natcoll Design Technology, polytechnic ini lebih fokus kepada keterampilan dalam hal desain dan komputer (web development). Kampusnya ada di Wellington dan Auckland.
  4. The New Zealand School of Travel and Tourism, sekolah/polytechnic ini lebih fokus ke pengelolaan pariwisata dan turisme. Kampusnya berada di Auckland.
  5. Open Polyctechnic of New Zealand, kampusnya berada di Lower Hut, Wellington dan Auckland. Meskipun tak selengkap Weltec ada banyak jurusan tersedia untuk Anda jika Anda berminat mulai dari IT, Culinary, Cookery, Engineering, Art, dan masih banyak lagi.
  6. Manukau Institute of Technology, kampusnya berada di Auckland. Cukup lengkap juga.
  7. Unitech, kampus di Auckland.
  8. Eastern Institute of Technology, kampusnya berada di silakan buka langsung di websitenya. Cukup lengkap.

Universitas di New Zealand (North Island)

Berikut ini adalah beberapa listing Polyctechnic yang bisa Anda kunjungi sebagai referensi untuk melanjutkan pendidikan.

  1. Massey University, kampus berada di Wellington, Palmerston North dan Auckland. Cukup lengkap juga.
  2. Victoria University of Wellington, kampus induknya ada di Wellington. Banyak international student di sini, termasuk dari Indonesia.
  3. University of Otago Wellington, kampus pusatnya sebenarnya ada di Otago South Island. Tapi mereka memiliki kampus juga di Wellington.
  4. The University of Auckland, kampus pusatnya berada di Auckland. Silakan lihat detailnya di website yang tersedia.
  5. Auckland University of Technology, bagi Anda yang suka teknik silakan fokus ke universitas ini. Berbagai jurusan di bidang teknik tersedia cukup lengkap di sini.
  6. The University of Waikato Language Institute, silakan mendaftar di sini jika Anda berminat bidang bahasa. Kampusnya berada di Tauranga, kota kecil yang cukup indah di North Island.

Ada banyak universitas dan polytechnic lain yang berada di North Island New Zealand. List yang berada di atas adalah yang masuk kategori favorit. Mudah-mudahan ada manfaatnya.

Kuliah di New Zealand, Apa dan Bagaimana?

Postingan artikel ini adalah karena banyaknya permintaan dari para pembaca blog saya. Beberapa kali saya juga menemukan pencarian “kuliah di New Zealand” dari Google.com yang mampir ke blog saya. Jadi tulisan ini saya harapkan dapat memberikan sekilas informasi apa dan bagaimana kuliah di New Zealand.

Untuk alamat-alamat website universitas atau polytechnic di New Zealand (khususnya yang di North Island) bisa Anda buka pada link berikut ini.


Hanya saja dalam pembahasan ini saya akan fokuskan dulu untuk yang di North Island. Soalnya saya belum pernah ke South Island, jadi takut ada yang salah.

Ada beberapa tahapan yang memang diperlukan saat kita akan mendaftar kuliah di New Zealand atau Selandia Baru.

  1. Pertama, kita harus memiliki IELTS Score di atas 5,5 – 7 (ini untuk Diploma dan undergraduate). Ini nanti untuk syarat masuk kuliah dan sekaligus untuk mendapatkan VOC (Variation of Condition yang memungkinkan kita studi sembari kerja part time). Untuk S2 atau Postgraduate biasanya meminta IELTS Score di atas 6,5. Terkadang juga ada test pendahuluan (beberapa kasus test melalui email dan interview di Kedutaan Besar New Zealand) sebelum kita dinyatakan diterima di lembaga pendidikan yang berada di New Zealand.
  2. Harus memiliki Guarantor (penjamin) dari Indonesia (bisa keluarga atau teman) dengan saldo uang minimal Rp.80.000.000,00 atau lebih.
  3. Mendaftar di Universitas atau Polytechnic yang kita sukai dan membayar fee (biaya pendidikannya) dari Indonesia atau negara sekarang tempat kita tinggal. Rata-rata di atas NZ$ 14.000/year (NZ$ 1 biasanya berkisar Rp.6.000).
  4. Setelah mendaftar dan membayar biasanya dapat Letter of Offer yang bisa kita gunakan untuk mengajukan Visa Student di kedutaan besar New Zealand. Berkas-berkas yg harus dilengkapi dengan: SKCK, KTP, Akte Kelahiran, Kartu Keluarga, Pasport, Surat Rencana Studi di New Zealand yang kita buat sendiri dalam bahasa Inggris, tiket pesawat ke New Zealand (tidak harus), Surat Guarantor dari Bank (Referensi Bank), dan dokumen hasil Medical Check Up (biasanya di RS MMC Jakarta).
  5. Untuk medical check up biasanya yang diperiksa adalah air kencing, darah, pemeriksaan dokter, X-Ray, dan penglihatan. Jadi saya sarankan sebaiknya yang terbiasa merokok berhenti dulu minimal 1 minggu sebelum pemeriksaan.
Ada beberapa student yang mengharapkan bisa bekerja part time sambil kuliah di New Zealand. Jika Anda memang berminat berikut ini adalah beberapa Link yang bisa Anda gunakan untuk mendapatkan pekerjaan part time dan saya lampirkan juga alamat beberapa Link yang bisa Anda gunakan untuk mendapatkan flat/apartemen di New Zealand. Buka link-link berikut ini.
Demikian informasi dari saya mudah-mudahan Ada manfaatnya. Jangan lupa kirimkan umpan balik atau kritik jika Anda membutuhkan informasi lebih.

Desa Sumberejo, Kec. Japah Kab. Blora, Aku merindukanmu

Saya ucapkan terimakasih kepada guru-guru Sekolah Dasar kami, Pak Soekemi (almarhum) yang selalu mencambuk kami dengan sepotong lidi saat tak serius belajar, Pak Paryono (almarhum) yang berjarak 7 kilometeran dan berangkat ke sekolah dengan bersepeda, Pak Kukuh, Pak Joko, Pak Masudji, Pak Mustaqim guru agama kami, Pak Siswanto yang mengajar saya saat kelas tiga dan guru-guru muda lainnya. Saya ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya pada mereka.

Desa Sumberejo kecamatan Japah kabupaten Blora, rumah kami ada di sana. Setelah dua bulan berada di New Zealand saya sangat merindukannya. Sebuah desa kecil yang nyaman, jauh dari hiruk pikuk perkotaan, hutan jati yang masih menghijau, desa yang tenang. Berjarak 25 kilometer dari kota Blora, rumah saya adalah di sebuah desa yang terpencil.

Rumah berlantai tanah dan berdinding kayu, tapi kami merasa nyaman tinggal di dalamnya. Entah kapan kami bisa memperbaikinya. Hanya kamar mandi dan WC yang menjelang pernikahan saya saya buat dengan gaya yang lebih modern.

Saya bersyukur karena Allah memberikan sarana dan media bagi saya untuk menjadi spirit baru bagi kemajuan desa kami, bagi anak-anak muda yang dulu takut untuk berkuliah karena keterbatasan biaya. Kini, kami generasi muda desa kecil ini tak terlalu takut dengan hal itu. Kini, di desa kami telah muncul bibit-bibit baru Sarjana yang berawal dari ketidakmampuan dan kenekatan yang tidak malu saat harus menenteng beras untuk dibawa ke kampus saat pulang ke Sumberejo. Saya berharap mereka bisa memberikan konstribusi yang terbaik, minimal bagi diri sendiri dan orang tuanya.

Desa Sumberejo, Kec. Japah Kab. Blora, Aku merindukanmu

Saya ucapkan terimakasih kepada guru-guru Sekolah Dasar kami, Pak Soekemi (almarhum) yang selalu mencambuk kami dengan sepotong lidi saat tak serius belajar, Pak Paryono (almarhum) yang berjarak 7 kilometeran dan berangkat ke sekolah dengan bersepeda, Pak Kukuh, Pak Joko, Pak Masudji, Pak Mustaqim guru agama kami, Pak Siswanto yang mengajar saya saat kelas tiga dan guru-guru muda lainnya. Saya ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya pada mereka.

Desa Sumberejo kecamatan Japah kabupaten Blora, rumah kami ada di sana. Setelah dua bulan berada di New Zealand saya sangat merindukannya. Sebuah desa kecil yang nyaman, jauh dari hiruk pikuk perkotaan, hutan jati yang masih menghijau, desa yang tenang. Berjarak 25 kilometer dari kota Blora, rumah saya adalah di sebuah desa yang terpencil.

Rumah berlantai tanah dan berdinding kayu, tapi kami merasa nyaman tinggal di dalamnya. Entah kapan kami bisa memperbaikinya. Hanya kamar mandi dan WC yang menjelang pernikahan saya saya buat dengan gaya yang lebih modern.

Saya bersyukur karena Allah memberikan sarana dan media bagi saya untuk menjadi spirit baru bagi kemajuan desa kami, bagi anak-anak muda yang dulu takut untuk berkuliah karena keterbatasan biaya. Kini, kami generasi muda desa kecil ini tak terlalu takut dengan hal itu. Kini, di desa kami telah muncul bibit-bibit baru Sarjana yang berawal dari ketidakmampuan dan kenekatan yang tidak malu saat harus menenteng beras untuk dibawa ke kampus saat pulang ke Sumberejo. Saya berharap mereka bisa memberikan konstribusi yang terbaik, minimal bagi diri sendiri dan orang tuanya.

Universitas Negeri Semarang (Unnes)

Silakan download Peta Kota Semarang (map) di sini.

Gunungpati, Sekarang, bis GP, Sampangan, Jatingaleh dan Semarang. Sekaran, ada banyak kenangan tertinggal di sana. Terkadang saya merindukan untuk kembali ke sana, oleh karenanya sesekali bersama istri saya berkunjung ke Sekaran. Ke kampus dimana saya dulu menyelesaikan kuliah.

Unnes, saya memulai kehidupan kuliah dari bawah. Dengan bantuan kakak-kakak yang begitu support pada saya, orang tua yang tidak mampu untuk membiayai kuliah saya. Setiap kali pulang ke Blora, Ibu selalu membekali saya beras 10 kilogram untuk makan sebulan dan sambal kacang yang dibuat seperti bola. Sambal kacang ini cadangan jika saya sudah tak punya uang untuk membeli sayur, tapi juga kadang jadi makanan utama.

Saya kadang makan beras mentah karena tak punya uang lagi untuk belanja dan makan. Warung mbak Yayuk di Sekarang, mbak Kom, Bu Sinah dan warung di Gang Pete adalah langganan saya. Karena dengan uang Rp. 3.000 saya bisa makan sehari.

Berbagai macam pekerjaan part time saya jalani untuk menopang biaya kuliah saya. Mulai dari jadi tukang gali tanah, tukang kayu, tukang sensus hutan, jadi penjaga rental komputer dan hampir semua pekerjaan kasar saya jalani untuk bisa kuliah. Alhamdulillah, karena keterpaksaan itu saya bisa menulis beberapa artikel di media cetak dan mengajar komputer. Beberapa beasiswa alhamdulillah telah membantu biaya SPP saya. Saya tak ingin membuat orang tua saya kecewa, mereka harus bangga mempunyai seorang anak yang nekad untuk kuliah dengan jerih payah dan keringat anak bersama kedua orang tuanya.

Setiap kali mengingat kampus Universitas Negeri Semarang itulah, semangat saya jadi membara. Bahwa saya harus survive sebagaimana dulu saya jalani. Saya tak takut gagal, mungkin dengan itu saya tahu cara untuk berhasil. Saya akan tetap mengenang kampusku yang jauh di Sekaran sana, meskipun sekarang saya di New Zealand.

Traveling ke Jayapura dan Papua New Guinea

SELAMAT DATANG DI JAYAPURA

Pagi itu, hari Selasa 7 Oktober 2008 saya bersama istriku cukup sibuk mempersiapkan keberangkatan ke Jayapura. Satu koper kecil dan satu tas punggung kecil saya jejali dengan pakaian yang akan kami pakai selama lima hari di Jayapura nanti, sementara laptop saya masukkan tas Bodypack butut kesayangan yang memang khusus untuk laptop. Istriku sedang sibuk mengemasi satu tas plastik yang ia isi makanan dan minuman yang akan kami bawa. Saya sendiri menyetrika baju yang akan kami pakai untuk keberangkatan hari ini. Ibu mertu saya juga ikut sibuk membungkus nasi yang akan kami bawa sebagai bekal selama perjalanan.

Jam sebelas siang istriku berangkat ke kampus UI untuk mengambil biaya operasional project penelitian GF ATM (Global Fund for AIDS, TBC and Malaria) yang akan kami jalani di Jayapura nanti. Hanya saja untuk project kali ini adalah khusus untuk project Evaluasi Malaria. Saya di rumah mengurusi tetek bengek yang nanti akan kami bawa. Obat Malaria juga kami siapkan, kami tidak ingin sepulang dari Jayapura juga kena Malaria.

Propinsi Papua adalah daerah endemic Malaria. Minyak kayu putih, balsam, obat sakit kepala, pembalut, sampo, sabun mandi, sikat gigi, odol, dan Antangin tak lupa juga sayasiapkan. Aku sendiri soalnya sering masuk angin jika perjalanan jauh. Saya menyiapkan semuanya bukan tanpa alasan, kata Bu Sunday guide kami yang sekaligus juga pegawai Dinkes Jayapura mengatakan kalau harga-harga di sana jauh lebih mahal dibandingkan di Bojonggede Bogor, tempat tinggal kami.

Jam tiga sore selepas ashar kami berangkat dari Bojonggede dengan naik kereta ekonomi, turun di Stasiun Pasar Minggu lalu naik bis Damri di terminal Pasar Minggu menuju Bandara Sukarno Hatta. Seharusnya kami check in jam delapan malam nanti untuk penerbangan Lion Air yang berangkat jam 22.10 WIB nanti, tapi kami tidak mau mengambil resiko terjebak kemacetan Jakarta yang bikin sakit hati, kepala puyeng dan terlambat check in. Amit-amit deh kalau sampai ketinggalan pesawat, ticketnya kan mahal. Untung ticket istriku ditanggung sama biaya project, kalau Aku kan pakai dana pribadi.

Cerita selanjutnya (more)……click here.